Kamis, 25 April 2013

Pengawet makanan dengan Gula

Pengawetan makanan adalah cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.

Dalam mengawetkan makanan harus diperhatikan jenis bahan makanan yang diawetkan, keadaan bahan makanan, cara pengawetan, dan daya tarik produk pengawetan makanan. Teknologi pengawetan makanan yang dikembangkan dalam skala industri masa kini berbasis pada cara-cara tradisional yang dikembangkan untuk memperpanjang masa konsumsi bahan makanan.

 

 Pengawet pada  produk makanan atau minuman sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalam industri makanan. Apalagi perkembangan zaman menuntut produk makanan dan minuman yang serba praktis, tahan lama dan memiliki tampilan menarik. Solusi yang dilakukan industri pangan adalah menambahkan bahan pengawet agar kualitas produk meningkat dan tahan lama. Sebenarnya ada cara aman dan sehat dalam mengawetkan makanan, yaitu  mengawetkan makanan secara alami.  

Mengenal Jenis Pengawet Makanan 

Kualitas makanan ditentukan oleh cita rasa, tekstur, warna dan nilai gizi. Untuk meningkatkan kualitas mutu nilai pangan, pengawetan makanan bisa meningkatkan kualitas produk makanan. Seperti pada tujuan menambahkan pengawet makanan adalah memperpanjang daya simpan dengan cara mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk.

Pengawet makanan digolongkan menjadi dua, pertama pengawet alami yang bisa diperoleh dari bahan makanan segar seperti bawang putih, gula,  garam dan asam. Golongan kedua adalah pengawet sintetis. Pengawet ini merupakan hasil sintesis secara kimia. Bahan pengawet sintetis mempunyai sifat lebih stabil, lebih pekat dan penggunaannya lebih sedikit. Kelemahan pengawet sitetis adalah efek samping yang ditimbulkan. Pengawet sintetis dipercaya bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan, seperti memicu pertumbuhan sel kanker akibat senyawa karsinogenik dalam pengawet. Contoh dari pengawet sintetis adalah nastrium benzoat, kalium sulfit dan nitrit. Penambahan pengawet alami jauh lebih baik karena dampak buruknya terhadap kesehatan lebih kecil.

Selain bahan pengawet di atas, masih ada jenis pengawet alternatif yang diperoleh dari bahan pangan segar seperti bawang putih, gula pasir, asam jawa dan kluwak. Bahan-bahan ini dapat mencegah perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk. Mari kita kenali satu persatu masing-masing jenis pengawet alami:

Mengenal Jenis Pengawet Makanan
Kualitas makanan ditentukan oleh cita rasa, tekstur, warna dan nilai gizi. Untuk meningkatkan kualitas mutu nilai pangan, pengawetan makanan bisa meningkatkan kualitas produk makanan. Seperti pada tujuan menambahkan pengawet makanan adalah memperpanjang daya simpan dengan cara mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk.
Pengawet makanan digolongkan menjadi dua, pertama pengawet alami yang bisa diperoleh dari bahan makanan segar seperti bawang putih, gula,  garam dan asam. Golongan kedua adalah pengawet sintetis. Pengawet ini merupakan hasil sintesis secara kimia. Bahan pengawet sintetis mempunyai sifat lebih stabil, lebih pekat dan penggunaannya lebih sedikit. Kelemahan pengawet sitetis adalah efek samping yang ditimbulkan. Pengawet sintetis dipercaya bisa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan, seperti memicu pertumbuhan sel kanker akibat senyawa karsinogenik dalam pengawet. Contoh dari pengawet sintetis adalah nastrium benzoat, kalium sulfit dan nitrit. Penambahan pengawet alami jauh lebih baik karena dampak buruknya terhadap kesehatan lebih kecil.

       Selain bahan pengawet di atas, masih ada jenis pengawet alternatif yang diperoleh dari bahan pangan segar seperti bawang putih, gula pasir, asam jawa dan kluwak. Bahan-bahan ini dapat mencegah perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk. Mari kita kenali satu persatu masing-masing jenis pengawet alami :

Gula Pasir
Gula pasir adalah butiran menyerupai kristal yang merupakan hasil pemanasan dan pengeringan sari tebu atau bit. Anda tentu sudah tahu bentuk gula pasir, yaitu butiran berwarna putih yang tersusun atas 99.9% sakarosa murni. Selain dijual dalam bentuk butiran, gula pasir juga dijual dalam bentuk tepung, populer dengan sebutan gula halus.
Fungsi gula pasir biasanya ditambahkan ke dalam makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis. Namun selain memberikan rasa, gula pasir juga berfungsi sebagai pengawet. Sama halnya dengan garam, sifat gula pasir adalah higroskopis atau menyerap air sehingga sel-sel bakteri akan dehidrasi dan akhirnya mati.
Penggunaan gula sebagai pengawet, lazim disebut dengan istilah penggulaan. Penggunaanya bisa ditaburkan atau dicampur dan dilarutkan dengan bahan makanan atau minuman yang akan diawetkan. Contoh produk yang diawetkan dengan penggulaan adalah manisan, selai, dodol, permen, sirup dan jeli.Gula tebu

Gula terlibat dalam pengawetan dan pembuatan aneka ragam produk-produk makanan.Beberapa diantaranya yang biasa dijumpai termasuk selai, jeli, marmalade, sari buah pekat,sirup buah-buhan, buah-buahan bergula, umbi dan kulit, buah-buahan beku dalam sirup,acar manis,chutneysusukenta

manis, madu.Walaupun gula sendiri mampu untuk memberi stabilitas mikroorganisme pada suatu produk makanan jika diberikan dalam konsentrasi yang cukup (di atas 70% padatan terlarut biasanya dibutuhkan), ini pun umum bagi gula untuk dipakai sebagai salah satu kombinasidari teknik pengawetan bahan pangan. Kadar gula yang tinggi bersama dengan kadar asamyang tinggi (pH rendah), perlakukan dengan pasteurisasi secara pemanasan, penyimpanan pada suhu rendah, dehidrasi dan bahan-bahan pengawet kimia (seperti belerangdioksida,asam benzoat) merupakan teknik-teknik pengawetan pangan yang penting.Apabila gula ditambahkan ke dalam bahan pangan dalam konsentrasi yang tinggi (palingsedikit 40% padatan terlarut) sebagian dari air yang ada menjadi tidak tersedia untuk  pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air (aw) dari bahan pangan berkurang.Walaupun demikian, pengaruh konsentrasi gula pada aw bukan merupakan faktor satu-satunya yang mengendalikan pertumbuhan berbagai mikroorganisme karena bahan-bahandasar yang mengandung komponen yang berbeda-beda tetapi dengan nilai aw yang samadapat menunjukkan ketahanan yang berbeda-beda terhadap kerusakan karenamikroorganisme.Produk-produk pangan berkadar gula yang tinggi cenderung rusak oleh khamir dan kapang,yaitu kelompok mikroorganisme yang relatif mudah dirusak oleh panas (seperti dalam pasteurisasi) atau dihambat oleh hal-hal lain.Monosakarida lebih efektif dalam menurunkan aw bahan pangan dibanding dengandisakarida atau polisakarida pada konsentrasi yang sama, dan digunakan dengan sukrosadalam beberapa produk seperti selai.

Minggu, 21 April 2013


PT.MANISAN CABE MAJU JAYA



 Cabe atau cabe merah atau lombok (bahasa Jawa) adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Bagi seni masakan Padang, cabai bahkan dianggap sebagai "bahan makanan pokok" ke sepuluh (alih-alih sembilan). Sangat sulit bagi masakan Padang dibuat tanpa cabai.

Cabai merah Besar (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat antikanker (Kilham 2006; Bano & Sivaramakrishnan 1980).

Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker. Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri lambung.

Manfaat Cabe

 Penyembuh Luka 

Jika jari Anda secara tidak sengaja teriris pada saat memasak, pada umumnya Anda akan mencari obat merah untuk menyembuhkannya. Namun walaupun Anda telah member obat merah pada luka, rasa sakit/nyeri tetap saja berasa kuat. Alternatif obat merah yang tidak hanya mencegah infeksi tapi juga segera meredakan rasa nyeri dan pendarahan sehingga mempercepat proses penyembuhan adalah cabe merah. Caranya, adalah cabe merah dikeringkan kemudian ditumbuk sampai halus. Setelah itu ditaburkan pada luka-luka. Bubuk cabai tersebut tidak akan membuat perih luka Anda. Justru sebaliknya, cabe akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan yang ada. Ini disebabkan karena adanya zat capsaicin pada cabe merah yang menghilangkan rasa sakit.

 Pereda Demam Tinggi 

Dibandingkan dengan pengobatan konvensional, mengatasi demam tinggi dengan cabe merupakan solusi alternatif yang mudah, murah dan cepat. Tapi yang dugunakan bukan buah cabenya tapi daunnya. Caranya, pertama ambil segenggam daun cabai rawit, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 sendok minyak selada dan campurkan kedua bahan ini sampai rata. Setelah itu tempelkan ramuan pada ubun-ubun atau dibalurkan pada seluruh badan. Selimuti badan penderita dengan selimut yang tebal. Tak berapa lama, badan akan mengeluarkan keringat, sehingga panas badan akan menurun dengan cepat.

 Meredakan pilek dan hidung tersumbat 

Karena cabe mengandung zat capsaicin yang dapat mengencerkan lender, sehingga lendir yang tersumbat dalam rongga hidung akan menjadi encer dan keluar. Akibatnya, hidung menjadi tidak tersumbat lagi. Ini berlaku pada sinusitis dan juga batuk berdahak.

Mencegah Stroke 

Cabe dapat memperkecil risiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, dan jantung koroner. Karena, dengan mengkonsumsi capsaicin secara rutin darah akan tetap encer dan kerak lemak pada pembuluh darah tidak akan terbentuk. Sehingga, darah akan mengalir dengan lancar. Jadi, cabe juga berkhasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis).

 Meringankan sakit kepala dan nyeri sendi 

Pernah dengar kan nasihat kalau pusing, makan yang pedas-pedas? Nasihat itu ada benarnya karena rasa pedas yang ditimbulkan capsaicin dapat menghalangi aktivitas otak ketika menerima sinyak rasa sakit dari pusat sistem saraf. Terhambatnya perjalanan sinyal ini akan mengurangi rasa sakit yang kita derita. Selain itu cabe berkhasiat juga untuk meredakan migrain

 Meningkatkan nafsu makan 

Karena capsaicin dapat merangsang produksi hormon endorphin, hormon yang mampu membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan. Sehingga, nafsu makan menjadi bertambah.

Kandungan Kimia Dan Gizi

-------------------------------

Menurut para ahli , cabe merah kaya akan gizi sebab mengandung vitamin C dan beta karoten yang merupakan provitamin A. Jumlah kandungan vitamin C pada cabe mengalahkan buah-buahan segar seperti mangga , nanas, pepaya ataupun semangka. Kandungan vitamin C pada cabe antara 50-180 mg/100 gr.


 Berdasarkan data dari Direktorat Gizi Depkes tahun 1977, kandungan kimia cabe merah besar per 100 gramnya adalah : Energi 31 kal, Protein 1 gr, Lemak 0,3 gr, Karbohidrat 7,3 gr, Kalsium 29 mgr, Fosfor 24 mgr, Vit.A 470 SI, Vit. C 181 mgr.


Kawan, ternyata rasa pedas pada cabe berasal dari senyawa kapsaisin yang terkandung dalam cabe. Senyawa kapsaisin ini tersimpan dalam urat putih yang merupakan tempat melekatnya biji cabe. Oleh karena itu untuk mengurangi rasa pedas biasanya biji cabe dibuang beserta uratnya. Padahal sebenarnya senyawa kapsaisin ini yang membuat orang menjadi ketagihan makan cabe.


Manfaat Cabe Bagi Kesehatan

------------------------------------

Senyawa kapsaisin selain menyebabkan rasa pedas pada cabe ternyata juga berkhasiat untuk menambah nafsu makan . Hal ini disebabkan kapsaisin cabe bersifat stomakik yaitu dapat meningkatkan nafsu makan. Orang yang sudah terbiasa makan cabe akan berkurang nafsu makannya jika tidak ada sambal atau cabe dalam makanannya.


Kawan, selain menambah nafsu makan ternyata senyawa kapsaisin juga mampu merangsang produksi hormon endorfin sehingga bisa membangkitkan sensasi kenikmatan. Menurut para ahli hormon endorfin berperan dalam mengurangi rasa sakit. Hal ini terbukti dengan banyaknya orang yang mengalami gejala sakit kepala akan segera sembuh setelah mengkonsumsi sesuatu yang rasanya pedas. Sebab rasa pedas yang ditimbulkan oleh kapsaisin dapat menghalangi aktivitas otak ketika menerima sinyal rasa sakit dari pusat sistem saraf. Terhambatnya perjalanan sinyal ini akan mengurangi rasa sakit yang diderita seseorang.


Senyawa kapsaisin juga berkhasiat untuk mengencerkan lendir sehingga membantu melonggarkan penyumbatan pada tenggorokan dan hidung. Rasa pedas pada cabe dapat meringankan orang yang mengidap penyakit hidung dan tenggorokan seperti batuk, pilek bahkan sinusitis.


Cabe juga dapat mencegah penyakit stroke  dan jantung koroner karena kapsaisin bersifat anti koagulan yang bekerja untuk  menjaga darah tetap encer dan mencegah terbentuknya kerak lemak pada pembuluh darah.


Manfaat lainnya adalah dapat menghilangkan pegal linu karena rematik, antiradang juga untuk mengobati bengkak dan bisul.

 

 Kali ini,mungkin agak unik kalau mendengar manisan yang terbuat dr cabe.Tapi ini akan kita simak cara-cara membuat manisan cabe.Sebagai berikut :

Bahan   : 

- 1 kg cabe merah besar

- 1/2 kg gula pasir 

- 1 sdm kapur sirih

- 1 sdt garam

- 500 ml air untuk perebusan

- 2 liter air untuk perendaman 

- 1/2 sdt citrunzuur / air jeruk nipi

Cara Membuatnya

- Cuci bersih cabe, buang tangkainya

- Belah cabe, buang bijinya beserta urat putihnya

- Larutkan 1 sdm kapur sirih kedalam 2 liter air, endapkan ambil yang bening

- Masukkan cabe ke dalam air kapur, rendam cabe ke dalamnya selama 6 jam

- Setelah itu cuci cabe sampai bersih dan tiriskan

- Rebus 500 ml air sampai mendidih kemudian masukan gula, aduk rata sampai gula larut, kemudian 

  masukkan cabe dan masak sampai cabe layu, setelah itu matikan kompor dan biarkan cabe terendam 

  semalaman.

- Ulangi perebusan esok harinya sampai air mendidih, diamkan kembali, ulangi selama 3 hari sampai cabe 

   terasa manis dan berkurang pedasnya.

- Keringkan manisan cabe lewat sinar matahari atau oven, setelah kering taburi dengan gula.

- Manisan yang telah ditaburi gula segera disimpan dalam toples atau dikemas dalam plastik rapat.